
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ …
Ma’āsyiral Muslimīn rahimakumullāh… Alloh swt berfirman dalam surat Fushshilat ayat 51:
وَاِذَآ اَنْعَمْنَا عَلَى الْاِنْسَانِ اَعْرَضَ وَنَاٰ بِجَانِبِهٖۚ وَاِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ فَذُوْ دُعَاۤءٍ عَرِيْضٍ
“Apabila Kami berikan nikmat kepada manusia (seperti kekayaan dan Kesehatan), ia berpaling dan menjauhkan diri. Namun apabila ia ditimpa kesusahan (seperti kemiskinan dan penyakit), barulah ia berdoa dengan doa yang panjang.”
Ayat ini menggambarkan sifat manusia yang mudah lupa diri. Ketika sehat, kaya, dan hidup terasa mudah, ia acuh terhadap Rabb-nya. Namun saat musibah datang, barulah ia menghiba dan berdoa dengan sungguh-sungguh. Ini adalah sifat tercela—menjadi hamba yang hanya mengingat Alloh ketika terjepit, namun melupakannya saat lapang.
Ma’āsyiral Muslimīn rahimakumullāh… terkait hal ini, Rosululloh saw juga pernah berpesan:
تَعَرَّفْ إِلَى اللَّهِ فِي الرَّخَاءِ يَعْرِفْكَ فِي الشِّدَّةِ
“Kenalilah Alloh di waktu lapang, niscaya Alloh akan mengenalmu di waktu sempit.” (HR. At-Tirmidzi)
Dalam hadis yang mulia ini, Rasulullah ﷺ mengingatkan kita bahwa di saat hidup sedang mudah dan lapang, di saat badan sehat, rezeki cukup dan masalah belum datang, hendaklah kita mengenal Alloh dengan cara bertakwa kepada-Nya, memperbanyak ibadah, dan tidak lalai dari ketaatan.
Jika kita menjaga hubungan dengan Alloh di masa tenang, niscaya Dia tidak akan meninggalkan kita, Alloh akan menjaga kita di masa-masa sulit, di waktu sakit, tua, atau dalam kesempitan hidup.
Jangan sampai kita menjadi hamba yang hanya mengingat Alloh ketika sedang berada dalam kesulitan saja. Ini adalah sifat orang-orang musyrik zaman dahulu, yang baru mau menyebut nama Alloh ketika bahaya datang menghampiri mereka. Alloh Ta‘ālā berfirman:
وَإِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَنْ تَدْعُونَ إِلَّا إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الْإِنْسَانُ كَفُورًا
“Apabila kalian ditimpa bahaya di lautan, tiba-tiba tidak terlintas di benak kalian Tuhan-Tuhan yang biasa kalian memohon kepadanya. Justru yang ada di benak kalian hanyalah Alloh. Tetapi ketika Dia menyelamatkan kalian sampai ke daratan, kalian pun berpaling lagi. Dan manusia itu memang sangat tidak bersyukur.” (QS. Al-Isrā’: 67)
Di dalam ayat yang lain, Alloh Ta’ala berfirman,
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
“apabila mereka naik kapal lalu terancam bahaya, mereka berdoa dengan tulus hanya kepada Alloh. Namun ketika Alloh menyelamatkan mereka sampai ke darat, mereka pun berbuat syirik kembali.” (QS. Al-‘Ankabut: 65)
Kedua ayat yang mulia ini lagi-lagi menunjukkan kepada kita betapa tercelanya orang-orang yang hanya mengenal dan mengingat Alloh ketika berada dalam keadaan susah dan sempit saja, sedangkan ketika dalam keadaan lapang, mereka justru berpaling, lalai, sibuk dalam kesenangan dunia, dan tidak menghadap kepada Alloh sama sekali, seakan tak mengenal Alloh…
Jama’ah Jumat yang dirahmati Alloh…
Mari kita bercermin kepada Nabi Dawud ‘alaihis salam. Beliau adalah seorang nabi sekaligus seorang raja—seorang pemimpin dengan kekuasaan yang luas dan kedudukan yang tinggi. Namun meskipun memiliki segalanya, beliau tidaki lupa kepada Alloh…beliau tetap sangat tekun dalam beribadah.
Sampai-sampai Rasulullah saw bersabda:
أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ، وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ، كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ، وَيَقُومُ ثُلُثَهُ، وَيَنَامُ سُدُسَهُ، وَيَصُومُ يَوْمًا، وَيُفْطِرُ يَوْمًا
“Sholat yang paling dicintai Alloh adalah sholat Nabi Dawud, dan puasa yang paling dicintai Alloh adalah puasanya Nabi Dawud. Beliau tidur separuh malam, lalu bangun untuk shalat selama sepertiga malam, dan tidur lagi seperenamnya. Beliau juga berpuasa selang-seling—sehari puasa, sehari tidak.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Lihatlah, meskipun beliau seorang raja, kekuasaan dan kekayaan tidak membuatnya lalai dari ibadah kepada Alloh Ta’ala. Bahkan di tengah kesibukan dan kelapangan yang beliau miliki, beliau justru semakin dekat kepada Alloh, dengan memperbanyak sholat malam dan puasa sunnah.
Inilah teladan sejati bagi orang-orang yang diberikan kenikmatan dunia: semakin banyak nikmat yang Alloh berikan, seharusnya semakin banyak pula rasa syukur dan amal sholeh yang dilakukan.
Karena itu, Alloh Ta’ala berfirman kepada keluarga Nabi Dawud:
اعْمَلُوا آلَ دَاوُودَ شُكْرًا ۚ وَقَلِيلٌ مِّنْ عِبَادِيَ الشَّكُورُ
“Wahai keluarga Dawud, beramAlloh sebagai tanda syukur (kepada Alloh). Dan sedikit sekali dari hamba-hamba-Ku yang benar-benar bersyukur.” (QS. Saba’: 13)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَلَّ اللهُ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ، إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
KHUTBAH II
الْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لاَ نَبِيَّ بَعْدَهُ..
Ma’asyirol muslimin rohimakumulloh…
Ibnu ‘Abbas radhiyAllohu ‘anhuma meriwayatkan bahwa Rasulullah shallAlloh ‘alaihi wa sallam bersabda,
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
“Manfaatkanlah lima perkara sebelum datangnya lima perkara: (1) Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu, (2) Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu, (3) Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu, (4) Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu, (5) Hidupmu sebelum datang matimu.” (HR. Al-Hakim)
Oleh karena itu, hendaknya kita mengingat dan mengenal Alloh dengan banyak beribadah di waktu mudamu, di waktu sehatmu, di waktu kayamu, di waktu luangmu dan di waktu hidupmu… niscaya Alloh akan mengenalmu dan menjagamu di waktu tuamu, di waktu sakitmu, di waktu butuhmu, di waktu sibukmu dan di waktu matimu…
Semoga kita termasuk hamba yang bersyukur, yang mengenal Alloh di setiap keadaan—baik dalam lapang maupun sempit. Semoga Alloh menjadikan kita hamba yang selalu istiqamah dalam ketaatan, dan tidak hanya mencari-Nya saat terjepit.
- إنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يَآيـُّهَا الَّذِيْنَ أَمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا.
- اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صّلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
- اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ وَ الْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ اْلأَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ…
- رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَ لِوَالِدَيْنَا وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَيَانَا صِغَارًا…
- اللَّهُمَّ يَامُقَلِّبَ الْقُلُوْبِ، ثَبِّتْ قُلُوْبَنَا عَلَى دِيْنِكَ، وَ يَامُصَرِّفَ الْقُلُوْبِ صَرِّفْ قُلُوْبَنَا إِلَى طَاعَتِكَ.
- رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
- اللَّهُمَّ أَعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
- اَللَّهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ أَهْلِكِ الْكَفَرَةَ وَ الْمُشْرِكِيْنَ …
- رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ…
- سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَلَمِيْنَ..