BAB I: BERTAWASUL DENGAN AMAL SHOLIH

  1. Dikisahkan bahwa ada tiga orang laki-laki yang terperangkap dalam sebuah gua dan tertutup batu besar. Seorang dari mereka berkata, “Ingat-ingatlah amal sholih yang pernah kalian lakukan dengan ikhlas hanya mencari ridho Alloh  semata. Setelah itu, berdoa dan bertawasullah memohon pertolongan kepada Alloh  dengan perantaraan amal sholih tersebut, semoga Alloh menghilangkan kesulitan kita.” 
  2. Salah seorang dari mereka berdoa, “Ya Alloh, aku mempunyai kedua orang tua yang sudah lanjut usia, seorang istri dan beberapa orang anak yang masih kecil. Aku menghidupi mereka dengan menggembalakan ternak. Apabila pulang dari menggembala, aku pun segera memerah susu dan air susu tersebut aku berikan untuk kedua orang tuaku terlebih dahulu.
  3. Pada suatu ketika, aku pulang sore hari. Seperti biasa, aku segera memerah susu dan akan memberikannya terlebih dahulu kepada kedua orang tuaku. Namun, aku dapati kedua orang tuaku sedang tertidur pulas. Aku berdiri di dekat keduanya serta tidak membangunkan mereka dari tidur. Akan tetapi, aku juga tidak ingin memberikan air susu tersebut kepada anak-anakku sebelum diminum oleh mereka, meskipun anak-anakku meminta susu itu karena rasa lapar yang sangat. “Ya Alloh, jika Engkau tahu bahwasanya aku melakukannya hanya untuk mengharap ridho-Mu, maka bukakanlah pintu gua yang tertutup batu ini untuk kami hingga kami dapat melihat cahaya.” Alloh pun membuka celah lubang gua tersebut sedikit, berkat amal sholihnya tersebut.
  4. Orang yang kedua dari mereka berdoa, “Ya Alloh, dahulu aku mempunyai seorang sepupu perempuan yang aku cintai. Pada suatu ketika aku pernah mengajaknya untuk berbuat zina, tetapi ia menolak, hingga aku dapat memberinya uang seratus dinar karena ia membutuhkannya, oleh karena itu ia bersedia menuruti keinginanku untuk berzina dengannya. Namun, ketika aku berada di antara kedua pahanya, ia berkata, “Hai hamba Alloh, takutlah kepada Alloh dan janganlah kamu menggauliku kecuali setelah menjadi halal untukmu.” Mendengar perkataannya itu, aku bangkit meninggalkannya dan tidak jadi menggaulinya. Ya Alloh, sesungguhnya Engkau Maha Tahu bahwasanya aku melakukan hal itu hanya mengharapkan ridho-Mu. Oleh karena itu, bukakanlah suatu celah lubang untuk kami.” Akhirnya Alloh membukakan sedikit celah lubang untuk mereka bertiga, tetapi mereka belum bisa keluar dari gua.
  5. Orang ketiga berdoa, “Ya Alloh, dahulu aku pernah menyuruh seseorang untuk bekerja di perkebunanku. Ketika ia telah menyelesaikan pekerjaannya, aku tidak memberikan haknya, hingga ia pergi dariku. Haknya tersebut aku gunakan untuk membeli beberapa ekor sapi dan menggaji beberapa penggembalanya. Selang berapa lama kemudian, orang itu datang lagi kepadaku dan berkata, “Takutlah kamu kepada Alloh dan janganlah berbuat zholim terhadap hak orang lain.” Lalu aku berkata kepada orang tersebut, “Ambillah seluruh sapi-sapi tersebut beserta para penggembalanya.” Orang tersebut menjawab; ‘Takutlah kepada Alloh dan janganlah kamu mengolok-olok-ku.” Kemudian aku katakan lagi kepadanya, “Sungguh aku tidak bermaksud mengolok-olok-mu. Oleh karena itu, ambillah semua sapi itu beserta para pengggembalanya untukmu karena itu semua adalah hakmu.” Akhirnya orang tersebut membawa pergi semua sapi itu. Ya Alloh, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa apa yang telah aku lakukan dahulu adalah hanya untuk mencari ridho-Mu. Oleh karena itu, bukalah bagian pintu gua yang belum terbuka!” Akhirnya Alloh pun membukakan sisanya, hingga mereka dapat keluar dari dalam gua. Selain bertawasul dengan amal sholih, disyariatkan juga bertawasul dengan nama dan sifat Alloh.