BERANDA

Pendidikan merupakan manifestasi sekaligus penentu karakter peradaban bangsa. Esensi pendidikan terletak pada fungsinya sebagai proses transmisi nilai-nilai peradaban (intelektual, kultural, dan spiritual) ke dalam kesadaran masyarakat. Oleh karena itu, keberhasilan pendidikan tidak semata-mata ditentukan oleh aspek pedagogis-prosedural, melainkan juga sangat dipengaruhi oleh kualifikasi subtansi kurikulum akademik dan nilai-nilai yang menjadi materi pembelajarannya.

Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam dipilih oleh Allah Subhanahu wata’ala untuk memikul amanah agung sebagai pembawa misi pendidikan Islam, melalui wahyu ilahi yang berfungsi sebagai pedoman fundamental bagi pendidik hakiki, kebangkitan peradaban, dan kesejahteraan umat manusia. Mandat pendidikan transformatif ini secara eksplisit termanifestasi dalam firman Allah Subhanahu wata’ala,

“Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rosul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan hikmah (As Sunnah) dan Sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Al-Jumu`ah [62]: 2)

Integrasi yang sinergis antara metodologi pedagogis dengan substansi nilai-nilai Islami dalam proses pendidikan, yang diimplementasikan oleh pendidik yang memiliki integritas ketuhanan (rabbani), akan menghasilkan lulusan yang memiliki karakteristik fundamental berupa kapasitas sebagai ‘abd (hamba Alloh yang memiliki komitmen pengabdian tinggi) dan kapasitas sebagai khilafah (pemimpin transformatif yang mengedepankan prinsip kebijaksanaan dan keadilan dalam membangun peradaban manusia).

Generasi bangsa yang tulus menginternalisasi nilai-nilai ketauhidan dalam pengabdian autentik kepada Alloh Subhanahu wata’ala, mengaktualisasikan praktik-praktik sosial positif (‘amal shalih), mengkonstruksi karakter melalui internalisasi akhlak mulia, serta memperkuat kohesi sosial melalui ikatan persaudaraan yang tulus, akan berkembang secara optimal dalam ekosistem sosial bangsa. Generasi tersebut secara proaktif mengaplikasikan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menciptakan kemaslahatan hidup manusia yang mencakup dimensi duniawi dan ukhrawi. Lebih lanjut, generasi ini menampilkan kesadaran penataan alam yang tinggi melalui kontribusi aktif dalam menciptakan lingkungan berkelanjutan yang harmonis, bersih, dan berperadaban.

Dengan demikian, Pendidikan Islami yang berbasis robbani (berke-Tuhan-an) dengan segala capaian karakter `ubudiyah dan kekhalifahannya harus terus dibudidayakan dan dikembangkan di negeri kita tercinta ini. Selain urgensinya sangat besar diajarkan oleh agama Islam melalui contoh-contoh faktual manusia-manusia mulia di masa keemasan Islam, tetapi fakta yang aktual pun menunjukkan bahwa merosot dan ambruknya karakter peradaban masyarakat kita yang tampak di depan mata, meniscayakan urgensi Pendidikan Islam berbasis karakter Robbani.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, kami sebagai bagian integral dari generasi bangsa yang memiliki tanggung jawab sosial dalam memberdayakan dan mengembangkan masyarakat, berinisiatif untuk menghadirkan sebuah inovasi program melalui Beasiswa HASMI Program Persiapan Da’i (I’dad Al – Dua’at).